Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Hari ini, tanggal 23 Mei 2013, kami akan pergi ke Jogjakarta.
Dari awalnya rencana berpergian berempat belas, kini hanya ada sepuluh orang yang akan pergi bersama. Saya, Cendy, Niscaya, Anissa, Dinar, Cindra, Kias, Sesotya, Daniel, dan Gary. Kami akan bertemu dengan Koko (pacarnya Nisa), Riko, dan Anindya (pacarnya Riko) di Jogja nanti.
Mungkin saya satu-satunya orang yang baru pertama kali ke Jogjakarta.
Kereta kami berangkat jam 22:00 WIB dari Stasiun Pasar Senen dan sampai di Stasiun Lempuyangan jam 07:00 WIB. Kami dijemput oleh supir dengan 2 mobil Avanza yang sudah kami charter sebelumnya, dengan tarif Rp 225.000,00/hari/mobil+supir.
Sugeng rawuh..
Sesampainya di Jogjakarta, kami berencana untuk cave tubbing. Tapi sebelumnya, kami sarapan dulu di Restoran Bukit Bintang. Di restoran ini kami bisa melihat Gunung Merapi dari kejauhan. Indah sekali.
Setelah kami menyelesaikan sarapan kami, tanpa berlama-lama lagi, kami langsung menuju Kalisuci. Kami tiba di sana sekitar pukul 11:00 WIB. Biaya yang dibutuhkan untuk cave tubing adalah Rp 65.000,00. Tapi karena kami bersebelas, kami hanya cukup membayar Rp 650.000,00.
Saya tidak dapat menunjukkan foto cave tubbing karena kamera saya tidak kedap air.
Cave tubbing dilakukan menggunakan ban pelampung untuk menelusuri sungai di bawah tanah. Dengan ditemani oleh 3 orang pemandu, kita akan melihat betapa indahnya harmonisasi antara air sungai yang kehijauan dan tebing karst yang kecoklatan. Tidak hanya itu, gua yang gelap dimana banyak kelelawar yang berterbangan di atap gua menambah sensasi petualangan. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut.
Kami duduk pasrah di atas ban dan mengikuti arus sungai. Suasana memuncak ketika kami berputar-putar karena menghadapi arus yang deras dan sering juga kami berusaha menggapai tangan teman kami supaya tidak terpisah.
Tentu kami mengabadikan moment yang menyenangkan ini dengan banyak berfoto. Sampai akhirnya ketika kami tiba di ujung track, kami masih harus menaiki tangga yang cukup curam dan melelahkan. Tapi semua itu terbayar ketika kami disuguhkan semangkuk Indomie Ayam Bawang beserta telur mata sapi dan teh hangat. Setelah kami selesai makan, kami berbersih diri dan bergegas ke penginapan.
Penginapan kami bernama House of Chandra yang beralamatkan di Jalan Manuk Beri MG II No. 957 Kav B2, Taman Siswa. Rumah ini didominasi dengan cat berwarna pink di seluruh temboknya. Adapun fasilitas yang disediakan untuk kami adalah: 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, ruang tamu, ruang tengah, ruang makan terbuka, dapur, mesin cuci beserta jasa loundry, AC dan TV di setiap kamar, 1 buah sofa bed di ruang tengah, dan Wi-Fi. Di sana juga tersedia pembantu rumah tangga yang senantiasa membantu kami.
Kami tidak punya rencana khusus setelah ini. Tapi kalau kata orang-orang yang pernah ke Jogjakarta, belum afdol rasanya kalau belum ke Malioboro dan makan gudeg khas Jogja.
Sesampainya kami di Malioboro, saya sungguh tidak dapat menahan diri. Bagaimana tidak, di sepanjang Jalan Malioboro, terdapat banyak sekali stall yang menjual baju dan souvenir. Perjalanan kami yang kami sebut-sebut sebagai perjalanan Togetherness ini diabadikan dalam sebuah customized keychain.
Setelah puas berbelanja, perhentian kami berakhir di Gudeg Yu Djum di Jalan Kaliurang atas rekomendasi dari Niscaya Puri untuk mengisi perut kosong kami. Kami naik 2 andong dari Malioboro ke sini dengan tarif Rp 55.000,00.
Selamat malam semua! Sekarang kami harus pulang dan tidur, karena besok pagi jam 10:00 WIB, kami akan dijemput oleh supir kami untuk ke Candi Borobudur!
No comments:
Post a Comment