Pages

4/11/2013

Tukang Cukur Tidak Pakai Bubur

Maaf dengan judul yang agak garing. Saya selalu berusaha untuk menciptakan rima dalam setiap tulisan saya.

Oke itu tidak penting. Yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini adalah:

Hari ini adalah hari dimana Edward akan memotong rambutnya. Saya sangat senang sekali. (Mungkin seharusnya diadakan sebuah perayaan istimewa, ya?).

Memang seharusnya begitu karena rambutnya yang panjangnya setali BH -- begitu para cewek kalau mengukur panjang rambut -- itu benar-benar membuat saya gerah. Walaupun empunya merasa bangga dan merasa terlihat seperti seniman.


Edward tidak punya salon langganan. Oleh sebab itu kami pun bingung mencari salon yang dekat dengan rumah. Sampai akhirnya, kami memutuskan untuk mencari tukang cukur DPR (di bawah pohon rindang) atau cengdem (goceng adem). Tapi ternyata yang ada itu adalah..


Tukang pangkas rambut 2.5 m2


Tukang pangkas rambut ini memiliki banyak pelanggan. Buktinya ketika saya dan Edward mampir saja, kami mendapatkan nomor antrian ke-5. Tempatnya kecil dan cukup pengap, sirkulasi udara hanya dibantu dengan sebuah kipas angin kecil.


Tapi ya, jangan meremehkan kemampuan Abang dalam mencukur rambut. Quite a good hair styler.



Ini poster contoh rambut yang sangat HITS sekali pada jamannya. Coba kalau Edward mau dipotong kayak gini.

Ya sudah lah ya..
Vintage sekali.

No comments:

Post a Comment